Nursing Diagnosis for Gastritis - Diagnosa Keperawatan Gastritis

Nursing Diagnosis for Gastritis

Gastritis refers to infection, mild irritation and the inflammation of the stomach lining. Our stomach lining secretes certain enzymes, acids that aid digestion.

Acute gastritis is caused due to sudden and severe inflammation of the stomach lining. If gastritis continues for a prolonged period, it becomes chronic in nature. Erosive gastritis is a type that results in loss of stomach lining due to erosion or wearing out. Erosive gastritis may be acute or chronic, and may result in severe ulcer formation. Erosive gastritis caused due to some surgery, illness or injury is also known as stress gastritis.

There are many causes that lead to gastritis. Alcohol, pernicious anemia, bacterial and viral infections, high consumption of spicy foods, and peptic ulcer disease are the main factors that cause gastritis.

Symptoms of Gastritis : Upper abdominal pain or dyspepsia, Nausea, Vomiting, Belching, Acid reflux, Bloating, Indigestion, Loss of appetite, Bad breath, Feeling of fullness in upper abdomen, Concentrated burning sensation in upper abdomen, Passing of blood in stool, Blood vomiting, Passing black, tarry stool.

Nursing Diagnosis for Gastritis

5 Nursing Diagnosis for Gastritis


1. Risk for Deficient Fluid Volume related to inadequate intake, vomiting.

2. Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements related to inadequate intake, anorexia.

3. Acute Pain related to inflammation of gastric mucosa.

4. Activity intolerance related to physical weakness.

5. Knowledge Deficit: about diseases related to lack of information.

Source : http://nursingdiagnosisinterventions.com/5-nursing-diagnosis-for-gastritis

http://nandadiagnosis.blogspot.com/2012/04/5-nursing-diagnosis-for-gastritis.html


Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gastritis

A. Pengkajian

  1. Faktor predisposisi dan presipitasi
    Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada.
    Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.

  2. Test dignostik
    • Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.

    • Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.

    • Pemeriksaan radiology.

    • Pemeriksaan laboratorium.

      • Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis kronik.
      • Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
      • Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
      • Gastroscopy.
        Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.

B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
  1. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.

  2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.

  3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.

  4. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

  5. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

C. Intervensi

Diagnosa Keperawatan 1. :

Tujuan :
Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.

Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.

Intervensi :
Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.


Diagnosa Keperawatan 2. :

Tujuan
Gangguan nutrisi teratasi.

Kriteria Hasil :
Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas normal, bising usus normal.

Intervensi :
Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur, anjurkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi bising usus, kaji makanan yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin.

Diagnosa Keperawatan 3. :

Tujuan :
Nyeri dapat berkurang/hilang.

Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.

Intervensi :
Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi untuk mengurangi nyeri.


Diagnosa Keperawatan 4. :

Tujuan :
Keterbatasan aktifitas teratasi.

Kriteria Hasil :
K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.

Intervensi :
Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat sesuai dengan indikasi.


Diagnosa Keperawatan 5. :

Tujuan :
Kurang pengetahuan teratasi.

Kriteria Hasil :
Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan.

Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan klien.

Sumber : http://askep-asuhankeperawatan.blogspot.com/2009/08/askep-gastritis.html

Comments

Popular posts from this blog

Nursing Diagnosis for Parkinson's Disease - Diagnosa Keperawatan Parkinson

Diagnosa Keperawatan TB Paru - Tuberculosis Nursing Diagnosis

Pneumonia Nursing Diagnosis - Diagnosa Keperawatan Pneumonia